Mengenal Istilah Pasir Biasa/Pasang dan Perbedaan Silika dan Pasang
Perbedaan silika dan pasang pada tipe pasir pada umumnya:
Tidak ada definisi yang benar secara universal mengenai istilah “pasir”, sehingga istilah sebenarnya tidak ada yang namanya pasir biasa karena setiap pasir itu berbeda.
Namun, secara umum bisa dikatakan jika pasir adalah material yang terbentuk secara alami, salah satu hasil dari pelapukan (melalui angin, air (semua fase mungkin saja tetapi biasanya terjadi pada benda cair), atau gesekan) dari batuan dan/atau mineral lain.
Dikatakan sebagai pasir karena material ini biasanya “berbentuk butiran halus”, tetapi ada juga pasir berbutir kasar, dan biasanya sebagian besar terdiri dari silikon dioksida – atau kuarsa. Ini dapat terdiri dari banyak batuan dan mineral lainnya.
Pasir pada umumnya bisa digunakan untuk kebutuhan pembuatan bangunan, misalnya yang namanya pasir pasang. Pasir pasang bermanfaat untuk dicampur dengan pasir beton dan dimanfaakan sebagai campuran utama dalam sebuah pondasi bangunan.
Campuran antara pasir pasang dan beton akan membuat pondasi bangunan menjadi lebih kuat dan bisa dipakai juga menjadi plasteran dinding yang tekstur yang halus.
Pasir jenis ini lebih dikenal oleh kebanyakan orang dibandingkan pasir silika. Banyak juga yang bertanya pada kami untuk beli pasir pasang atau pasir bangunan ini, karena belum mengetahui perbedaan antara pasir pasang dengan pasir silika yang kami jual.
Lalu pasir silika itu apa ya?
Apa Itu Pasir Silika?
Pasir silika, juga dikenal sebagai pasir kuarsa, pasir putih, atau pasir industri, terdiri dari dua elemen utama: silika dan oksigen. Secara khusus, pasir silika terdiri dari silikon dioksida (SiO2). Bentuk paling umum dari SiO2 adalah kuarsa (quartz) – mineral yang inert – lembam (sifat materi tetap) secara kimiawi dan relatif keras. SiO2 memiliki nilai 7 dari 10 pada skala kekerasan Mohs, sehingga ideal untuk digunakan sebagai media filtrasi (penyaringan).
Meskipun pasir silika atau kuarsa (quartz) sering berwarna putih atau bahkan tidak berwarna, kuarsa bisa juga hadir dengan berbagai warna. Warna setiap endapan pasir sangat tergantung pada variasi mineral dan detritus batuan yang membentuk material tersebut.
Untuk dianggap sebagai pasir silika, bahan tersebut harus mengandung setidaknya 95% SiO2 dan kurang dari 0,6% oksida besi. Jika pasir tidak memenuhi kriteria ini, maka jenis pasir tersebut bisa dikatakan memenuhi syarat sebagai pasir ‘biasa’, walaupun sekali lagi tidak ada istilah pasir biasa seperti dijelaskan di atas.
Sifat Pasir Silika
Kandungan mineral pada pasir silika jauh lebih keras daripada banyak mineral batuan lainnya. Sehingga setelah pelapukan, silika adalah salah satu mineral yang paling mendominasi dan tetap bertahan dari proses pelapukan sebagai butiran berukuran pasir.
Silika sering digunakan sebagai pengganti mineral kuarsa. Kuarsa adalah silikon dioksida dan salah satu mineral paling melimpah di planet ini. Karena kuarsa memiliki kekerasan 7 dan inert secara kimia, kuarsa lebih tahan terhadap pelapukan daripada kebanyakan mineral.
Jadi, ketika batuan dihancurkan melalui pelapukan alami, kuarsa tetap terbawa dan diendapkan oleh sungai atau di lingkungan laut.
Pasir silika memiliki warna berkisar dari hampir transparan hingga abu-abu yang lebih gelap. Pasir silika ini adalah butiran tidak berbau yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit atau mata saat terjadi kontak. Menghirup pasir silika juga akan mengiritasi saluran pernapasan. Faktanya, partikel halus debu silika dari batu kuarsa berkontribusi pada cedera paru kronis dan progresif, yang dikenal sebagai silikosis.